Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia 2025 diperingati setiap tanggal 8 Mei sebagai penghormatan terhadap kontribusi besar gerakan kemanusiaan global yang didirikan oleh Henry Dunant, tokoh asal Swiss yang juga penerima pertama Penghargaan Nobel Perdamaian. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran Dunant pada tahun 1828. Peringatan ini pertama kali dirayakan pada tahun 1948 dan secara resmi dikenal sebagai “World Red Cross and Red Crescent Day” sejak 1984.
Tema 2025 : Keeping Humanity Alive
Tema global Hari Palang Merah 2025 adalah “Keeping Humanity Alive”. Tema ini menyoroti dedikasi para relawan dan pekera kemanusiaan yang dengan penuh keberanian dan empati memberikan bantuan di tengah bencan alam, konflik bersenjata, dan crisis kesehatan. Selain itu, tema ini juga menjadi pengingat akan pentingnya melindungi pekerja kemanusiaan yang sering menghadapi risiko tinggi dalam menjalankan tugas mereka.
Sejarah Singkat
Inspirasi pendirian Palang Merah muncul setelah Henry Dunant menyaksikan penderitaan para korban dalam Pertempuran Solferino tahun 1859. Pengalaman tersebut mendorongnya untuk membentuk Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada tahun 1863. Gerakan ini kemudian berkembang menjadi jaringan global yang dikenal sebagai Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Lambang dan Prinsip
Gerakan ini memiliki tiga lambang resmi yang diakui secara internacional : Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah. Ketiganya merupakan simbol netralitas dan perlindungan dalam situasi konflik dan bencana, serta diatur dalam Konvensi Jenewa 1949 dan protokol tambahannya.
Dengan memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, kita diajak untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dan memperkuat komitmen dalam membantu sesama tanpa memandang latar belakang.