• Pekan ASI Sedunia pertama kali diinisiasi secara global sejak tahun 1992 untuk memperingati Deklarasi Innocenti (1990) yang menekankan perlindungan, promosi, dan dukungan menyusui
  • Di Indonesia, momentum ini juga diperluas sepanjang Agustus, dengan berbagai kegiatan publik dan kampanye sosial untuk membudayakan pemberian ASI
  • UNICEF dan WHO merilis laporan (1 Agustus 2025) bahwa angka ASI eksklusif di Indonesia meningkat dari 52% pada 2017 menjadi 66,4% pada 2024, tetapi masih banyak yang belum mencapai durasi enam bulan penuh yang disarankan.
  • Mereka menekankan pentingnya kebijakan pemerintah, lingkungan kerja yang ramah menyusui, dan akses konseling menyusui sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan.
  • Nutrisi lengkap dan sistem imun yang kuat
  • Mendukung perkembangan otak, mencegah penyakit dan meningkatkan ketahanan hidup anak hingga 800.000 balita bisa diselamatkan per tahun secara global jika praktik menyusui meningkat merata.
  • Membantu mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium
  • Membantu menurunkan berat badan pascapersalinan dan memperkuat ikatan emosional dengan bayi
  1. Dukung ibu menyusui dengan kebijakan dan fasilitas yang memadai di rumah dan tempat kerja
  2. Sediakan layanan konseling menyusul profesional, mulai dari kehamilan hingga setelah melahirkan
  3. Hentikan pemasaran susu formula yang tidak etis demi mendukung kebijakan International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes
  4. Dorong solidaritas komunitas agar ibu merasa aman menyusui kapan saja dan di mana saja
  5. Perlakukan menyusui sebagai investasi kesehatan jangka Panjang, baik untuk anak maupun masyarakat luas

Kesimpulan

Leave a Comment