Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi para lanjut usia (lansia) dalam pembangunan bangsa. Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada 29 Mei 1996 di Semarang, Jawa Tengah untuk mengenang peran dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, yang pada usia lanjut memimpin siding BPUPKI pada 29 Mei 1945.
Tema HARI LANJUT USIA NASIONAL 2025
Tema nasional HLUN 2025 adalah “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”, dengan subtema bidang kesehatan “Merawat Lansia, Merawat Bangsa”. Tema ini menekankan pentingnya perawatan dan perhatian terhadap lansia sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa.
Latar Belakang
Indonesia telah memasuki era penduduk tua sejak tahun 2021, dengan sekitar 12% atau 29 juta penduduk berusia 60 tahun ke atas. Angka ini diprediksi meningkat menjadi 20% pada tahun 2045. Tantangan yang dihadapi lansia meliputi masalah kesehatan, kemandirian, dan kesejahteraan. Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa 95% lansia mandiri, sementara sisanya mengalami tingkat ketergantugan ringan hinggal total.
Makna Peringatan HLUN
Peringatan HLUN bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah lansia. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian, Lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia.
DENGAN DUKUNGAN DARI BERBAGAI PIHAK, DIHARAPKAN LANSIA DI INDONESIA DAPAT MENIKMATI MASA TUA YANG SEHAT, SEJAHTERA, DAN BERMARTABAT.