Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penderita demam berdarah atau DBD akan mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah patah.
Di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2023, terdapat sekitar 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh komplikasi yang mengakibatkan kerusakan organ, seperti hati, jantung, dan paru – paru.
Mari simak lebih lanjut mengenai apa penyebab DBD hingga bagaimana pengobatan demam berdarah, melalui ulasan dibawah ini :
Penyebab Demam Berdarah Dengue
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya. Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari.
Secara tampilan, nyamuk ini cukup mudah dikenali dengan warnanya yang belang hitam – putih dengan ciri fisiknya yang kecil. Mereka tidak suka mendiami tempat yang kotor, melainkan menyasar tempat – tempat bersih, seperti bak mandi.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang membuat anda lebih rentan terkena penyakit demam berdarah, antara lain :
- Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis.
- Memiki riwayat infeksi virus dengue.
- Anak – anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh.
Maka dari itu, sebagai upaya pencegahan, anda disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air dan menaburkan bubuk abate.
Selain itu, anda juga disarankan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, kendalikan stres, olahraga secara teratur, dan jangan lupa memasang obat nyamuk di ruangan yang terindikasi tempat persembunyian nyamuk.
Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue
Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celcius. Kondisi ini akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis. Selain demam tinggi, berikut ada pula beberapa tanda dan gejala DBD adalah :
- Sakit kepala
- Mual hingga muntah
- Nyeri di belakang mata, tulang, dan otot
- Muncul ruam kulit atau bercak kemerahan di kulit
- Radang tenggorokan yang diiringi dengan sulit menelan dan minum
Setelah itu, gejala awal demam berdarah biasanya diikuti dengan gejala tambahan yang menandakan virus sudah mulai menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan peradangan, seperti :
- Mimisan
- Gusi berdarah
- BAB berwarna hitam atau gelap
- Muntah darah
Setelah muncul gejala tersebut, anda akan memasuki fase kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurun, rasa sakit di tubuh mulai berkurang, dan menghilangnya beberapa gejala tambahan.
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Belum ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi
Apa Saja Habitat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes sp
Habitat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti : drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi/wc, dan ember.
- Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti : tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, bak kontrol pembuangan air, tempat pembuangan air kulkas/dispenser, talang air yang tersumbat, barang – barang bekas (contoh : ban, kaleng, botol, plastik, dll).
- Tempat penampungan air alamiah seperti : lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang, dan potongan bambu dan tempurung coklat/karet, dll.
Bagaimana Perilaku Nyamuk Dewasa?
Setelah keluar dari pupa, nyamuk istirahat di permukaan air untuk sementara waktu. Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya sedangkan yang betina mengisap darah
Aktivitas menggigit nyamuk Aedes aegypti biasanya mulai pagi dan petang hari, dengan 2 puncak aktifitas antara pukul 09.00 – 10.00 dan 16.00 – 17.00. Aedes aegypti mempunyai kebiasaan mengisap 48 darah berulang kali dalam satu siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Setelah mengisap darah, nyamuk akan beristirahat pada tempat yang gelap dan lembap di dalam atau di luar rumah, berdekatan dengan habitat perkembangbiakannya. Pada tempat tersebut nyamuk menunggu proses pematangan telurnya. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina akan meletakkan telurnya di atas permukaan air.
Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik/larva dalam waktu ± 2 hari. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat menghasilkan telur sebanyak ± 100 butir. Telur itu di tempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan ± 6 bulan, jika tempat – tempat tersebut kemudian tergenang air atau kelembapannya tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat.
Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus merupakan salah satu upaya dalam pencegahan DBD yang dilakukan dengan 3 cara yaitu :
- Secara fisik melakukan 3M (Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang)
- Secara biologi dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk pada penampungan air, menanam tanaman pengusir nyamuk dan
- Secara kimiawi dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, serta menggunakan insektisida pada nyamuk dewasa.
Ketiga cara pengendalian tersebut efektif mengurangi populasi nyamuk jika dilakukan bersamaan.