PERNAHKAH mendengar tentang hemofilia atau penyakit gangguan pembekuan darah? Meskipun belum pernah mendengarnya sangatlah wajar, karena hemofilia merupakan penyakit gangguan pembekuan darah langka yang diturunkan secara genetik oleh salah satu atau kedua orang tua.
Mengenal Penyakit Hemofilia
Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah yang di bawa dari lahir dan di turunkan oleh orang tuanya. Kejadian munculnya kasus Hemofilia A adalah 1 : 10.000 kelahiraan bayi laki – laki dan merupakan 80-85% dari seluruh kasus hemofilia. Sisanya adalah hemofilia B (kekurangan faktor IX). Penyandang hemofilia A di Indonesia tercatat sekitar 2.000 orang. Di wilayah Jabodetabek, total penderita anak hemofilia sebanyak 403 orang, 86% hemofilia A dan 54% diantaranya menderita hemofilia A berat. Perdarahan sendi (hemartrosis) merupakan keluhan utama, yang jika terjadi berulang akan mengakibatkan nyeri, kerusakan sendi (artropati), dan kecacatan menetap. Hal ini akan menurunkan produktivitas, kualitas hidup, dan masalah psikososial lainnya.
Apakah dapat sembuh? Sampai saat ini penelitian mengatakan hemofilia belum dapat disembuhkan. Namun jika kita dapat mengenalinya sedini mungkin, memberikan penanganan yang tepat diimbangi dengan pola hidup yang sehat. Penyandang hemofilia dapat hidup layaknya manusia normal dan produktif.
Lantas apa yang bisa kita lakukan?
Lakukan tindakan pertolongan pertama sedini mungkin setelah terjadi benturan yang menyebabkan perdarahan sendi maupun otot dengan metode RICE.
- Rest, istirahtkan lengan/kaki yang mengalami cedera, gunakan sling penggantung, kursi roda/penopang lainnya. Jangan menggerakkan persendia/otot yang terluka.
- Ice, kompres es daerah yang mengalami cedera. Berikan selama 5 menit, kemudian biarkan daerah yang cedera tanpa es selama 10 menit kemudian ulangi lagi. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit dan memperlambat laju perdarahan.
- Compression, penekanan dengan perban elastis pada daerah sendi/otot yang cedera. Penekanan yang tidak terlalu keras dapat memperlambat laju perdarahan.
- Elevation, tinggikan daerah yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung. Tindakan ini akan menurunkan tekanan pada bagian yang terluka, sehingga dapat memperlambat laju perdarahan.
Kenali Apa itu Hemofilia dan Gejalanya
Perdarahan dari hidung atau yang sering disebut mimisan hampir pernah di alami oleh setiap orang, mulai dari anak – anak hingga lansia. Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika darah yang keluar dari hidung sulit berhenti dan berlangsung lama, karena bisa jadi menunjukkan indikasi dari hemofilia.
Jadi, hemofilia adalah kondisi medis yang cukup serius dan butuh penanganan medis dari dokter. Jika mengalami kondisi atau gejala yang mengarah pada indikasi hemofilia segera konsultasikan ke dokter agar bisa diperiksa dan mendapat penanganan yang tepat.
Komplikasi Hemofilia
Jika perdarahan terus terjadi, hemofilia dapat menyebabkan syok hipovolemik, yaitu kegagalan fungsi organ akibat kehilangan banyak darah. Selain itu, komplikasi lain yang bisa terjadi saat mengalami hemofilia adalah perdarahan di otot, sendi, saluran cerna, dan organ lainnya
Mengapa individu dengan hemofilia mengalami perdarahan lebih lama dibandingkan orang lain?
Tubuh inidividu dengan hemofilia tidak memiliki salah satu faktor pembeku darah atau kadar faktor pembeku darah yang dimilikinya rendah, sehingga tidak terbentuk benang-benang fibrin. Keadaan ini mengakibatkan darah sulit membeku, akibatnya perdarahan akan berlangsung lebih lama dibandingkan orang normal.
YUK MARI BERSAMA KITA CEGAH HEMOFILIA DENGAN MELAKUKAN DETEKSI SEDINI MUNGKIN!