Hari gizi nasional yang diperingati setiap 25 Januari, merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan permasalahan stunting yang belum mencapai target, tahun ini mengangkat Tema “MP-ASI kaya Protein hewani cegah stunting” ; Slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas.
APA ITU STUNTING?
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Sejak tahun 2018 Pemerintah Indonesia melaksanakan Percepatan Penurunan Stunting dengan target prevalensi sebesar 14% pada tahun 2024.
PENYEBAB STUNTING
Penyebab utama stunting diantaranya adalah kurangnya asupan zat gizi sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita, asupan nutrisi dan kesehatan ibu yang buruk, praktik pemberian makan pada bayi dan anak yang tidak tepat. Karena, pada saat itu sedang terjadi proses optimalisasi tumbuh kembang dan masa emas dalam pertumbuhan otak yang disebut juga window of opportunity (Sasube & Luntungan, 2017).
BAGAIMANA CARA MENCEGAH STUNTING PADA ANAK?
Stunting dapat dicegah dengan mencukupi kebutuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, bahkan bisa dimulai sejak wanita masih dalam usia subur atau masa remaja yaitu dengan pemenuhan kebutuhan zat gizi. Kemudian, saat hamil sampai dengan anak berusia 2 tahun. Untuk lebih mudah bisa diingat dengan slogan ABCDE, yaitu :
- Aktif minum Tablet Tambah Darah
Tablet Tambah Darah adalah suplementasi gizi yang mengandung zat besi terdiri di dalamnya setara 60 mg zat besi elemental dan 400 mcg asam folat. Tablet tambah darah ini dianjurkan untuk dikonsumsi oleh remaja putri sebanyak 1 tablet sekali dalam seminggu. Bagi ibu hamil, tablet tambah darah dianjurkan dikonsumsi 1 tablet setiap hari, minimal 90 tablet selama masa kehamilan agar tidak terjadi anemia akibat kekurangan zat besi.
- Bumil (ibu hamil) teratur periksa kehamilan minimal 6 kali
Selama masa kehamilan, ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin kehamilannya minimal 6 kali, dengan 2 pemeriksaan diantaranya diperiksa oleh dokter menggunakan USG.
- Cukupi konsumsi protein hewani
Pemenuhan protein hewani sangatlah penting dalam pencegahan stunting, sehingga dianjurkan untuk selalu mengonsumsi protein hewani setiap hari. Protein hewani dapat dikonsumsi mulai bayi umur 6 bulan saat mereka sudah memulai MP-ASI. Pemberian protein hewani diberikan bervariasi jenisnya, karena setiap jenis makanan kandungan protein hewani nya juga berbeda.
- Datang ke posyandu setiap bulan
Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipantau setiap bulan nya dengan datang ke posyandu balita. Di posyandu akan dilakukan kegiatan timbang dan ukur, kemudian dicatat. Pemenuhan imunisasi bagi balita juga penting dilakukan.
- Eksklusif ASI 6 bulan
Memberikan ASI Eksklusif (ASI saja) kepada bayi baru lahir selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian Makanan Pendamping ASI atau MPASI saat anak sudah memasuki usia 6 bulan. Pastikan pemenuhan protein hewani saat masa pertumbuhan anak. Selain itu juga pastikan sanitasi dan lingkungan dalam keadaan bersih dan sehat.
Gizi ibu hamil penting untuk mencegah stunting yang saat lahir yang sudah 23%. Kondisi stunting saat lahir dapat terjadi akibat kekurangan gizi dan anemia saat remaja sampai saat kehamilan. Oleh karena itu, asupan gizi ibu hamil yang adekuat, sangat penting untuk mencegah ibu hamil KEK dan anemia agar tidak melahirkan bayi stunting.
MP-ASI yang adekuat penting untuk menurunkan stunting baru pada usia 6-23 bulan. Pada periode usia 12-23 bulan terjadi peningkatan stunting 1,8 kali lipat, yang diakibatkan oleh rendahnya asupan makanan sumber protein hewani dalam makanan pendamping ASI (MP-ASI). Hal ini dikarenakan pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Ibu-ibu di Indonesia diharapkan bisa meminimalisir potensi stunting pada generasi penerus indonesia, sehingga kedepan nya diharapkan bisa menjadi sumber daya yang unggul dan berdaya saing.
Peningkatan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan protein hewani setiap makan akan mempercepat penurunan stunting. Ayo sukseskan peringatan Hari Gizi Nasional ke-64!