HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Sedangkan AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome menggambarkan sebuah sindrom dengan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena HIV.

PENYEBAB HIV DAN AIDS

Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.

Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular, semua orang berisiko terinfeksi HIV.

Menurut laporan Badan Narkotika Nasional (BNN), sepanjang tahun 2022 ada 62.856 kasus HIV dan AIDS di Indonesia. Rinciannya, 9.901 kasus AIDS dan 52.955 kasus HIV. Laki-laki mendominasi kasus HIV dan AIDS di Tanah Air. Jumlah kasus HIV pada laki-laki sebanyak 31.218 kasus. Di sisi lain, jumlah kasus HIV perempuan 21.737 kasus dan yang gendernya tidak diketahui 0 kasus. Adapun jumlah kasus AIDS pada laki-laki mencapai 7.375 kasus dan kasus AIDS perempuan 2.521 kasus

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan penularan kasus HIV didominasi oleh ibu rumah tangga, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35%. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya. Penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko.

FAKTOR RISIKO HIV/AIDS

HIV/AIDS masuk melalui dua jalur yaitu melalui cairan kelamin dan darah, sehingga faktor risiko HIV/AIDS berhubungan dengan kedua hal tersebut antara lain :

  1. Sering berganti pasangan
  2. Melakukan hubungan seksual yang berisiko baik homoseksual maupun heteroseksual
  3. Menggunakan jarum suntik narkoba secara bersamaan
  4. Penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin

PENGOBATAN HIV/AIDS

Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4. Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

PENCEGAHAN HIV/AIDS

Penularan HIV/AIDS dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan
  2. Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik
  3. Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatan nya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat

AIDS tidak dapat disembuhkan. Perilaku sehat Anda adalah cara terbaik untuk mencegah penularan nya!

Leave a Comment