Suasana dan kesibukan di Ruang Lukas tidak seperti biasa. Para perawat, keluarga pasien dan beberapa anggota Satpam melakukan kegiatan dengan akselerasi tinggi. Mereka ingin menyelamatkan pasien. “ke kanan, ke kanan..”, teriak seorang perawat. “Cepat, buka pintunya!”, sambar perawat lain. “Awas, hati-hati!”, teriak mereka yang ada disekitar Lukas. Mereka ingin segera mengeluarkan pasien dari Ruang Lukas yang terbakar menuju ke lokasi aman. Itulah sedikit gambaran suasana ketika dilangsungkan simulasi bencana kebakaran di RSU Budi Rahayu, Selasa (18/11).
Dalam sambutannya, Direktur RSU Budi Rahayu, Dr. Priyo Widiyanto, mengatakan bahwa penting bagi kita melakukan simulasi bencana kebakaran. “Kita harus mengerti apa yang kita lakukan ketika ada kebakaran. Mana yang perlu diselamatkan terlebih dulu. Mana yang penting dan mana yang tidak penting,” demikian dikatakan. “Jangan sampai kita justru menyelamatkan barang yang tidak penting dan mengabaikan dokumen-dokumen yang sangat penting,” ungkapnya lebih lanjut.
Sementara itu, Suwardai dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan dalam presentasinya menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya kebakaran dan cara penang-gulangannya.
“Jika terjadi kebakaran, segera lakukan
tindakan yang cepat dan tepat. Padamkan sumber api kecil (awal); Padamkan api
menggunakan alat pemadam yang tersedia; Melokalisir areal kebakaran dan
Melakukan tindak penyelematan terhadap manusia, dokumen penting, dan barang
penting lainnya. “ jelasnya.
Simulasi yang dipimpin Ketua K3 RSU Budi Rahayu, Dr. Radjin Adiputra, berjalan
dengan lancar. Para peserta dari berbagai unit kerja dilatih untuk melakukan
tindakan tepat bila terjadi kebakaran. Bermula dari ruang pasien di Lukas
tempat terjadinya kebakaran, para peserta berupaya menyelamatkan pasien ke
lokasi aman/ titik kumpul yang sudah ditentukan. Peserta melakukan dengan
serius hingga ke titik berkumpul.
Setelah dilakukan simulasi penyelamatkan pasien, para peserta diajak menuju halaman parkir. Mereka dilatih cara memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) oleh tim dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekalongan. (ihs).